Ada beberapa cara yang dianjurkan oleh para ahli untuk menduga daya simak diri dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab sendiri dengan jujur. Pengetahuan tentang kualitas daya simak diri dapat dijadikan landasan bagi kita untuk menjadi penyimak yang baik. Agar menjadi penyimak yang baik, di samping harus mengetahui bagaimana ciri-ciri penyimak yang baik itu, kita pun harus mau berlatih menyimak secar terencana dan sistematis.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak adalah (1) identifikasi kata kunci, (2) merangkum, dan (3) menjawab pertanyaan, (4) menceritakan kembali, dan (5) menyimpulkan.
Daya baca merupakan kekuatan atau kemampuan seorang individu dalam membaca untuk
memadukan sekaligus antara kecepatan mata menangkap lambang-lambang visual dengan ketepatan memahami makna yang dibaca. Dalam upaya memperbaiki daya baca, banyak upaya yang dapat dilakukan. Akan tetapi, kunci dari semua itu adalah disiplin diri untuk terus dapat membaca dan berlatih membaca. Kegiatan membaca cepat, membaca per kelompok kata menjadi persepsi diri yang pada pelaksanaannya dipadukan dengan upaya mencari kata kunci, kalimat utama, ide pokok dan topik. Untuk menemukan kalimat utama dapat dilakukan dengan cara menganalisis kalimat-kalimat yang ada. Kalimat yang diterangkan itulah yang menjadi kalimat utama. Di dalam kalimat utama tersebut terdapat ide pokok dan kata kunci.
memadukan sekaligus antara kecepatan mata menangkap lambang-lambang visual dengan ketepatan memahami makna yang dibaca. Dalam upaya memperbaiki daya baca, banyak upaya yang dapat dilakukan. Akan tetapi, kunci dari semua itu adalah disiplin diri untuk terus dapat membaca dan berlatih membaca. Kegiatan membaca cepat, membaca per kelompok kata menjadi persepsi diri yang pada pelaksanaannya dipadukan dengan upaya mencari kata kunci, kalimat utama, ide pokok dan topik. Untuk menemukan kalimat utama dapat dilakukan dengan cara menganalisis kalimat-kalimat yang ada. Kalimat yang diterangkan itulah yang menjadi kalimat utama. Di dalam kalimat utama tersebut terdapat ide pokok dan kata kunci.
1. Unsur, Struktur, dan Karakteristik Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan ilmiah pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologis penulisanyg baik dan benar. Kata-kata yang digunakan kata-kata teknis, ditujukan kepada masyarakat yang mempunyai pengetahuan teknis tertentu. Karya ilmiah populer pada dasarnya karya ilmiah yang disampaikan secara populer. Bahasanya mudah dipahami karena konsumennya masyarakat awam.
Menyimak pembacaan karya ilmiah dan karya ilmiah populer dapat dilatihkan dengan cara identifikasi kata kunci, merangkum dan menjawab pertanyaan.
Membaca karya ilmiah populer memiliki pola analisis keilmiahan yang sama dengan membaca karya ilmiah. Tiga unsur analisis yang dimaksud adalah: unsur pembentukan kerangka karya ilmiah populer, fakta, dan penalaan. Aspek isi dilakukan dengan jalan membaca paragraf. Tempat menuangkan karya ilmiah populer biasanya berupa koran, tabloid, atau majalah. Penyediaan sarana itu, sangat menunjang pelatihan membaca.
Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal tentang kehidupan sehari-hari. Kata populer dipakai untuk menyatakan sesuatu yang menyenangkan atau disukai banyak orang karena menarik dan mudah dipahami.
2. Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer
- Bahan menarik, artinya bahan tersebut setidaknya dapat diukur kadarnya dengan pertanyaan: apakah bahan tersebut mengandung unsur baru/aneh/luar biasa/kontroversial.
- Cara penyajian yang menarik artinya: 1) disusun seperti kerucut terbalik dan berisi pendahuluan (lead), jembatan, tubuh penulisan, dan penutup; 2) menggunakan bahasa yang komunikatif. Bahasa yang komunikatif itu adalah: a) yang memiliki kemungkinan cepat ditangkap (tanpa pemanis dan basa-basi), b) ringkas tapi jelas; c) lengkap dan teliti; d) kata sederhana dan kalimat pendek; e) alinea yang beruntun.
- Pendahuluan berisi hal yang paling penting untuk mengarahkan perhatian pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang dimulainya tulisan.
- Jembatan bertugas menjembatani pendahuluan masuk ke tubuh tulisan.
- Tubuh tulisan berisi situasi dan proses, disertai penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana. Situasi dan proses ini tidak disertai pendapat yang subjektif.
- Penutup tulisan berisi pesan yang mengesankan.
- Pada dasarnya ada tiga cara penyajian, yaitu a) penyajian deskriptif yang hanya membeberkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta sebagaimana adanya, b) penyajian deskriptif yang merangsang keingintahuan, c) penyajian deskriptif yang selain merangsang keingintahuan juga merangsang pemikiran pembaca.
- Langkah-langkah penulisan karya ilmiah populer dapat dilakukan sebagai berikut: a) menelaah tema; b) menguji kelayakan topik; c) mengumpulkan bahan; d) menyusun kerangka; e) mengembangkan kerangka.
3. Karakteristik Karya Ilmiah
- Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi yang baik dan benar.
- Maksud penulis karya ilmiah adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain tentang ilmu.
- Karya ilmiah sebaiknya ditulis dengan memperhatikan ketertiban dan kehalusan dalam menyajikan ide; keekonomisan dalam mengungkapkan dan ketetapan dalam memilih kata.
- Untuk mencapai komunikasi yang efektif dan profesional, menulis karya ilmiah disarankan untuk mulai menulis dari kerangka; menguraikannya ke dalam draft pertama; membaca ulang setelah masa penundaan; dan meminta teman untuk mengkritik draf yang kita buat.
- Kerangka adalah suatu cara untuk menyusun suatu rangka yang jelas dan struktur yang teratur dari karangan yang akan digarap.
- Unsur kerangka secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: bagian pendahuluan, bagian tubuh karangan/isi, dan bagian kesimpulan/ penutup.
- Untuk kelengkapan karya ilmiah, biasa dilengkapi dengan halaman-halaman pendahuluan dan daftar pustaka.
- Halaman pendahuluan terdiri dari: halaman judul, persembahan, kata pengantar, dan daftar isi.
- Daftar pustaka berisi susunan sumber tertulis yang dikutip di dalam karangan.
- Daftar pustaka ditulis sebagai berikut: baris pertama ditik pada pukulan pertama sedangkan barus kedua dan seterusnya ditik pada pukulan ke enam.
- Komponen yang harus ada pada daftar pustaka adalah: nama penulis, tahun terbit, judul buru (sumber), kota tempat terbit, dan nama penerbit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar