Keterampilan berbahasa Indonesia diberikan kepada guru, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa guru Sekolah Dasar. Keterampilan berbahasa Indonesia mencakup: Keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Penyajian materi ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan bahwa keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
1. Menyimak
- Mendengar = terjadi secara kebetulan dan tidak disengaja sebelumnya
- Mendengarkan = mulai ada faktor kesengajaan, tahapannya lebih tinggi daripada mendengar
- Menyimak , a. Faktor kesengajaan , b. Faktor pemahaman , c. Faktor penilaian
- Memahami pesan melalui bahasa lisan
2. Berbicara
1. Hakikat berbicara = menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang lain
dengan bahasa lisan
2. Faktor-faktor pendukungnya:
- Fisik (alat ucap, gestur, dan sebagainya)
- Psikologis (stabilts emosi – runtut dalam bicara)
- Neurologis (hubungan otak – mulut – telinga – dan sebagainya - aktif)
- Semantik (makna)
- Linguistik (kebahasaan) -->aturan gramatika
4. Hubungan berbicara dengan keterampilan bahasa lain:
- Berbicara dan menyimak: Keterampilan berbahasa langsung, bersemuka, resiprokal
- Berbicara dapat dipelajari melalui menyimak
- Berbicara diperoleh sebelum membaca dan menulis
- Berbicara cenderung kurang terstruktur daripada menulis
- Keterampilan menyimak akan meningkatkan keterampilan menulis
- Bunyi bahasa dan suara merupakan faktror penting dalam berbicara dan menyimak
- Performansi berbicara dan menulis berbeda, meskipun keduanya bersifat produktif
3. Membaca
1. Hakikat Membaca:
1) Membaca sebagai proses aktivitas mental dan fisik
- Aspek sensori: memahami simbol
- Aspek perseptual: menginterpretasi simbol/kata
- Aspek sekuensial: mengikuti pola urutan, logika dan gramatikal teks
- Aspek asosiasi: menghubungkan simbol dengan kata yang dipresentasikan
- Aspek pengalaman: menghubungkan kata dengan pengalaman
- Aspek berpikir
- Aspek afektif
2) Membaca sebagai produk: mengacu pada konskuensi kemampuan berkomunikasi yang
dilakukan pada saat membaca
2. Tujuan Membaca
- Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis
- Dengan membaca seseorang dapat: 1) Memperoleh informasi ; 2) Mencari sumber, menyimpulkan, menyaring, dan menyerap informasi dari bacaan; 3) Mampu mendalami, menghayati, menikmati, dan menarik manfaat dari bacaan.
- Pemahaman literasi: memahami informasi yang eksplesit dalam teks ;
- Pemahaman inferensial: memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung;
- Pemahman kritis: kemampuan mengevaluasi materi teks;
- Pemahaman kreatif: kemampuan untuk mengungkapkan respons emosional dan estetis terhadap bahasa
Pada saat Anda melayangkan pandangan mata mencari bahan yang akan Anda baca, ada suatu proses membca yang Anda tempuh. Kegiatan membaca yang Anda lakukan itu ada dua, yaitu: 1) Skimming dan 2) Scanning.
- Membaca skimming adalah kegiatan membaca dengan cara melayangkan pandangan mata ke seluruh halaman bacaan, kemudian menemukan suatu titik penting sebagai hasil membaca itu. Membaca ini biasanya dilakukan untuk menemukan ide pokok atau informasi utama sebuah bacaan. Membaca ini sudah Anda lakukan tadi dalam menemukan wacana yang pantas atau ingin Anda baca.
- Membaca scanning adalah kegiatan membaca dengan cara memusatkan mata Anda pada bagian yang Anda perlukan dari sebuah bacaan. Pada membaca bagian-bagian lain yang tidak diperlukan, diabaikan saja. Semua yang Anda perlukan itu sudah Anda tetapkan sebelum proses membaca berjalan.
Untuk menentukan gagasan pokok sebuah paragraf dapat ditempuh dengan cara sebagai berikut:
- Memperhatikan paragraf sebagai suatu unit bacaan.
- Membaca kalimat pertama dalam paragraf secara cermat. Biasanya kalimat pertama paragraf merupakan pendukung ide pokok.
- Jika kalimat pertama ternyata bukan kalimat topik, langkah berikutnya adalah membaca kalimat terakhir dalam paragraf. Ada kalanya penulis meletakkan pikiran utamanya pada kalimat terakhir.
- Jika kalimat pertama ataupun kalimat terakhir tidak sebagai kalimat topik, langkah yang diambil adalah memperhatikan semua fakta dalam paragraf secara teliti untuk menemukan ide pokok.
- Belajar mengenal kalimat dalam paragraf yang tidak mendukung.
- Memperhatikan istilah bercetak tebal atau miring.
- Menafsirkan pikiran menulis.
- Membaca dengan tujuan akhir memperoleh fakta-fakta yang terinci yang dapat menunjang pemahaman secara keseluruhan.
4. Menulis
a. Strategi Menulis Naskah Pidato
- Mengumpulkan bahan
- Membuat kerangka pidato
- Menguraikan isi pidato
- Struktur isi pidato
b. Tahap-tahap Penyusunan Naskah Pidato
- Membatasi subjek
- Menyusun ide pokok
- Menyusun submateri
- Mengisi materi pendukung
- Memeriksa draf kasar
Menurut Weaver (1990: 179), secara umum di dalam proses penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu (1) persiapan penulisan (rehearsing), (2) pembuatan draft (drafting), (3) perevisian (revising), (4) pengeditan (editing), dan (5) mempublikasikan (publishing). Senada pendaat tersebut, Murray dalam Tompkins dan Hoskisson (1995: 88) ada lima tahap atau kegiatan yang dilakukan pada proses penulisan, yaitu (1) prapenulisan (prewriting), (2) pembuatan draft (drafting), (3) perevisian (revising), (4) pengeditan (editing), dan (5) pemublikasian (publishing/sharing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar