Rabu, 11 Desember 2013

Kedisiplinan

Kedisiplinan. Kata kedisiplinan berasal dari bahasa Latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), dinyatakan bahwa disiplin adalah :
1. Tata tertib (di sekolah, di kantor, dan sebagainya).
2. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.
3. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu
Sedangkan menurut Blanford (1998 ) dalam Zaenal Aqib disiplin adalah pengembangan mekanisme internal diri siswa sehingga dapat mengatur dirinya sendiri. Kebutuhan siswa menurut Banford (1998 ) adalah rasa aman, rasa memiliki , harapan , kehormatan , kesenangan dan kompetensi .Kebutuhan tersebut bila tidak terpenuhi maka terjadilah berbagai penyimpangan perilaku atau masalah disiplin.

Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal yang dapat dilatih. pelatihan disiplin diharapkan dapat menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat menbedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab.Sayangnya disiplin disekolah didefinisikan dengan prosedur yang terfokus pada konsekuensi pemberian hukuman. Riset menunjukkan bahwa memberikan hukuman saja tidak cukup untuk menekan perilaku menyimpang dan mengembangkan perilaku prososial siswa. Paradigma baru tentang disiplin yaitu langkah-langkah atau upaya guru , kepala sekolah , orang tua dan siswa ikut mengembangkan keberhasilan perilaku siswa secara akademik maupun sosial. Jadi disiplin dijadikan alat menuju keberhasilan untuk semua guru guru dan siswa di berbagai situasi. Sekolah hendaknya tidak menggunakan penanganan perilaku secara individu dan terpisah-pisah, melainkan dengan pendekatan sistem disiplin yang menyeluruh. 

Menurut Zainal Aqib(2011;19 ) langkah-langkah pendekatan sistem disiplin menyeluruh adalah sebagai berikut ; a) perilaku yang diharapkan didefinisikan atau dirumuskan dengan jelas b) perilaku yang diharapkan ,diajarkan dalam kontek yang sesungguhnya. c ) perilaku yang sudah sesuai dengan harapan dihargai secara teratur.d ) perilaku yang menyimpang dikoreksi secara proaktif dan dengan prosedur yang jelas. Pendekatan sistem disiplin yang menyeluruh ini harus didukung secara aktif oleh semua warga sekolah. Ciri-ciri sekolah yang disiplin, aman dan nyaman menurut Zainal Aqib (2011) adalah sebagai berikut :
  1. Lingkungan fisik sekolah aman dan nyaman(gedung sekolah, kelas , laboratorium dan halaman sekolah )
  2. Warga sekolah saling mendukung dan menghargai .
  3. Semua warga sekolah menerapkan disiplin yang efektif .
  4. Sekolah memberikan pembelajaran terbaik .
  5. Warga sekolah mengembangkan sikap persamaan ,keadilan dan saling pengertian
  6. Perilaku dan sikap yang diharapkan sekolah harus diajarkan .
  7. Strategi pengelolaan perilaku yang menyimpang sifatnya supportive terhadap siswa.
  8. Adanya program penyembuhan / terapi .
  9. Adanya pemodelan / contoh perilaku dan sikap yang diharapkan dari semua staf sekolah .
  10. Adanya hubungan yang baik antara sekolah , orang tua komite sekolah dan masyaraka
Disiplin merupakan latihan yang diberikan kepada murid supaya mereka bertindak sesuai
dengan peraturan di rumah, sekolah, dan masyarakat. Disiplin merupakan wujud nyata dari penghargaan kita pada diri sendiri dan orang lain. Disiplin adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai tertentu.

Disiplin merupakan salah satu aspek perkembangan seorang individu yang berkaitan dengan cara untuk mengkoreksi atau memperbaiki dan mengajarkan anak tingkah laku baik tanpa merusak harga diri anak. Disiplin adalah beraneka aturan yang menjadi petunjuk dan pegangan kehidupan beradab suatu masyarakat agar dapat melangsungkan keberadaannya dalam keadaan aman, tertib, serta terkendali berdasarkan hukum dalam semua aspek kehidupan.

Aspek-aspek kedisiplinan
Menurut Ahmadi (1991), aspek-aspek kedisiplinan antara lain:
  1. Kemampuan pembawaan.
  2. Kondisi fisik individu 
  3. Kondisi psikis
  4. Kemampuan 
  5. Sikap terhadap sesuatu hal
Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar
Menurut Syah (1995) kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
  1. Lingkungan.
  2. Suasana emosional 
  3. Sikap 
  4. Hubungan orang tua dan anak. 
Macam – Macam Kedisiplinan
1. Disiplin dalam Menggunakan Waktu.
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik.
2. Disiplin dalam Beribadah.
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
3. Disiplin dalam Masyarakat
4. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, jika sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
  • Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup
  • Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya
  • Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
  • Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun
  • Longgarnya peraturan yang ada
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.

Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:
5. Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
6. Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala melaksanakan siskaling verja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.
7. Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
8. Faktor-faktor penghambat terhadap disiplin nasional
  • Banyaknya pengaruh liberalisme, sosialisme, komunisme, fanatisme yang berlebihan.
  • Teladan pemimpin yang tidak memuaskan.
  • Banyaknya aspirasi masyarakat yang tidak terpenuhi.
  • Upaya menumbuhkan disiplin nasional
  • Keteladanan
  • Teguran
  • Sanksi yang tepat
Contoh pelaksanaan disiplin nasional dalam kehidupan sehari-hari:
  • Masuk dan keluar kantor sesuai waktunya
  • Menindak pelanggaran peraturan lalu lintas
  • Mengenakan sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.
Pada dasarnya ada dua dorongan yang mempengaruhi disiplin :
  • Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya pengetahuan, kesadaran, keamanan untuk berbuat disiplin
  • Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman, hukuman dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar