Sabtu, 19 Oktober 2013

Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Di dalam pengamatan tidak terlepas dari kegiatan percobaan atau eksperimen. Eksperimen sangat menarik, tetapi sekaligus juga dapat membahayakan. Untuk itu kita harus benar-benar memahami dan mampu memperlakukan alat dan bahan secara aman, sehingga memperkecil resiko terjadinya kecelakaan.

1 . Alat dan bahan laboratorium
Di dalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus diperlakukan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai.

Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian. Bahan adalah suatu benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum dan eksperimen.  Untuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
  • Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan, dan jangan dijinjing.
  • Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
  • Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai dipanaskan.
  • Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke arah tubuh orang lain.
  • Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca yang tahan panas adalah pyrex.
  • Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
  • Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.
  • Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
2 . Bahan-bahan Kimia Yang Berbahaya
Terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, antara lain :
  • Aluminium sulfat (AlSO4). Berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan sebagai pengganti tawas.
  • Amoniak pekat (NH4OH). Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernafasan. Amoniak pekat jika tertelan sangat berbahya.
  • Asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat merusak pakaian.
  • Asam klorida (HCl). Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
  • Etanol (C2H3OH). Etanol sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
  • Formalin 40% (HCHO). Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. Formalin digunakan untuk membunuh hama.
  • Klorofrom (CHCl3). Kloroform merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun. Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam laboratorium.
  • Metilin Biru. Metilin berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai pewarnaan inti sel.
  • Natrium hidroksida (NaOH). Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
  • Kobalt klorida (CoCl6H2O). Kobalt klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air, dan dapat mengikat uap air. Kobalt klorida
  • digunakan untuk menguji kelembaban udara.
  • Natrium Klorida (NaCl). Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk kristal. Natrium klorida disebut juga garam dapur.
3 . Simbol-Simbol Keselamatan Kerja
Terdapat bahan-bahan kimia yang bersifat berbahaya. Agar dapat dikenali, maka diberi simbol. Simbol yang diberikan menunjukkan sifat dari bahan kimia yang terdapat di dalamnya. Perhatikan tabel berikut ini!
Simbol beberapa bahan kimia
1.
Mudah menyala.
Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya Highly Flammable adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC)
2.
Korosif.
Bahan dan formulasi dengan notasi Corrosive adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji.
3.

Beracun / toksin
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya Toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
4.

Iritasi
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. 
5.

Berbahaya
Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf Xn
6.

Mudah meledak/eksplosif
Bahan dan formulasi  yang ditandai dengan notasi bahaya "explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain  bahkan tanpa oksigen atmosferik.  
7.

Bahan radioaktif
Lambang ini menunjukan bahan kimia radioaktif. Bahan kimia radiokatif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktivitas jenis lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2nCi/g.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar