Kerja Ilmiah. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Jika seseorang ingin mengetahui sesuatu melalui pengamatan, tidak akan berhasil baik apabila pengamatan yang dilakukan tanpa melalui langkah atau metode yang terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan abiotik. Biotik adalah bagian alam yang bersifat hidup, sedangkan abiotik adalah benda alam yang bersifat mati.
Langkah atau metode yang paling tepat digunakan di dalam pengamatan yaitu metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan. Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu perangkat untuk memecahkan masalah, mengetahui penyebab sehingga memiliki kesimpulan yang dapat masuk akal dan dapat dipercaya. Untuk itu, metode ilmiah dan bersikap ilmiah digunakan seseorang dalam melakukan pengamatan. Adapun langkah-langkah metode ilmiah, sebagai berikut:
- Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
- Mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah.
- Menyusun dugaan atau hipotesa untuk memperoleh jawaban sementara.
- Menguji dugaan dengan mengadakan percobaan atau eksperimen.
- Menarik kesimpulan.
- Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang pengamat antara lain, sebagai berikut:
- Mencintai kebenaran. Sikap ini mendorong seseorang berlaku jujur dan obyektif.
- Tidak purba sangka. Tidak berpikir secara prasangka tidak baik dan tidak masuk akal.
- Bersifat toleran terhadap orang lain. Pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka menghargai pendapat orang lain dapat digunakan untuk memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang lain.
- Ulet. Tidak putus asa dan selalu berusaha untuk mencari kebenaran walaupun sering tidak memperoleh apa-apa.
- Teliti dan hati-hati. Teliti dalam melakukan sesuatu dan hati-hati dalam mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.
- Ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan titik awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam melakukan sesuatu.
- Optimis. Selalu optimis karena terbiasa dengan percobaan atau eksperimen. Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi percobaan.
Faktor-faktor tersebut dinamakan variabel. Terdapat empat macam variabel, yaitu :
- Variabel bebas atau variabel manipulatif. Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda atau diubah.
- Variabel terikat atau variabel respon. Variabel terikat adalah variabel yang diperoleh oleh variabel lain.
- Variabel kontrol. Variabel kontrol adalah yang harus dikendalikan.
- Variabel pengganggu. Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang disebut data. Terdapat dua (2) macam data, yaitu:
- Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak dalam bentuk angka.
- Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka.
Hasil dan kesimpulan dari percobaan atau pengamatan dilaporkan dalam suatu jurnal yang disebut jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat artikel atau tulisan yang berisi laporan hasil penelitian. Bentuk jurnal ilmiah beragam, ada yang terbit mingguan, bulanan atau tiga bulan sekali. Dengan berkembangnya IPTEK jurnal ilmiah dapat dilihat melalui internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar