Pranata Sosial. Pranata sosial itu merupakan kesatuan sistem norma yang bertujuan untuk mengatur semua tindakan anggota masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok selama hidup menjadi anggota masyarakat. Sistem norma yaitu aturan atau patokan untuk berperilaku yang pantas atau sesuai. Sedangkan berkaitan dengan kebutuhan pokok, kita bisa mengartikan sebagai semua kebutuhan yang mendasar baik secara biologis, sosial, ataupun ekonomi yang dirasakan setiap manusia. Pihak-pihak yang menyusun pranata sosial tidak lain ialah sekumpulan orang atau tokoh yang sangat berperan dalam masyarakat, dan ini sangat erat kaitannya dengan lembaga atauinstitusi. Dalam pengertian lain, terkadang pranata sosial sering disamaartikan dengan institusi sosial.
Berikut ini ada beberapa ahli yang memberikan batasan tentang pranata sosial.
a. Fungsi Manifes
Fungsi manifes adalah fungsi nyata yang dapat terlihat, baik dalam bentuk perilaku atau
tradisi serta materi yang dihasilkan dari penerapan pranata tersebut. Pranata sosial berfungsi untuk mengajak dan menyadarkan semua anggota agar berperilaku sesuai dengan yang diharapkan kelompoknya. Misalnya, seorang anak dalam keluarga diharapkan berperilaku seperti yang diajarkan oleh orang dewasa yang ada dalam keluarga tersebut. Pranata ekonomi, seperti pasar dan lembaga keuangan tentunya berfungsi mengatur kehidupan ekonomi masyarakat. Ajaran agama tertentu semuanya bertujuan mengatur ketertiban umat dalam menjalankan aktivitas agama masing-masing. Negara sebagai pranata politik berfungsi untuk mengoordinasikan segenap aspirasi rakyatnya melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
b. Fungsi Laten
Fungsi laten diartikan sebagai fungsi yang sifatnya tidak tampak atau tersembunyi. Tujuan dari pelaksanaan pranata sosial tidak disadari oleh semua anggota kelompok yang terikat oleh suatu pranata sosial. Misalnya, menjaga keutuhan kelompok dan membina keharmonisan dalam kelompoknya. Sebagai contoh, seseorang yang menikah bukan semata-mata untuk membuat dan membentuk keluarga baru melainkan menutup rasa malu dan khawatir kalau-kalau tidak menikah dikatakan sebagai orang yang tidak laku.
Tipe Pranata Sosial
Menurut Gillin pengelompokan pranata sosial ini dapat dibedakan atas:
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial terdiri atas:
Berikut ini ada beberapa ahli yang memberikan batasan tentang pranata sosial.
- Menurut Koenjaraningrat. Sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat
- Menurut Soerjono Soekanto, pranata sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
- Leovold von wise dan Becker mengatakan, bahwa pranata sosial adalah jaringan proses hubungan antara manusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu, serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individuatau kelompoknya.
- Mac Iver dan Charles H. Page membatasi definisi pranata sosial, yaitu suatu tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kelompok maupun antarkelompok.
- Memiliki simbol tersendiri yang lahir dari pikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas kehidupannya. Misalnya dalam sebuah aktivitas keagamaan masing-masing umat pemeluk agama akan memiliki simbol masing-masing. Misalnya seorang perempuan muslim pada umumnya memiliki simbol penampilan berkerudung. Setiap negara memiliki ciri khas berupa kenampakan budaya atau alam wilayah masing-masing, atau bendera yang satu sama lain berbeda.
- Pada umumnya pranata sosial berlaku dalam beberapa generasi, sehingga usianya kemungkinan lebih tua di bandingkan dengan anggota masyarakat yang menganutnya. Misalnya aturan dalam kehidupan beragama sudah terbentuk sebelum indivudu yang menganut agama tersebut lahir.
- Pranata sosial memiliki tradisi yang merupakan gabungan dari beberapa unit budaya, yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis. Misalnya aturan pada setiap suku bangsa tentang perkawinan dan masalah warisan ternyata berbeda-beda.
- Pranata sosial memiliki tata tertib sendiri, yang sebenarnya merupakan bagian dari tradisi. Contohnya dalam penyelenggaran pendidikan di sekolah. Masing-masing lembaga memiliki hak untuk membuat aturan dan tata tertib yang mengarahkan semua anggota yang berada di lingkungan sekolah berperilaku sesuai dengan yang di harapkan.
- Semua pranata sosial memiliki tujuan baik yang sifatnya umum maupun khusus. Maksudnya, semua tindakan yang dilakukan terencana dan terarah pada suatu keinginan, baik individu maupun kelompok. Sebagai contoh, setiap pemerintah mengadakan kebijakan yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing.
- Pranata sosial yang dijalankan dalam suatu kelompok selalu memiliki peralatan yang dipakai untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Contohnya dalam suatu lembaga pendidian sekolah pasti harus memiliki bangunan, lapangan, serta buku dan peralatan lain yang menunjang kelancaran pendidikan.
a. Fungsi Manifes
Fungsi manifes adalah fungsi nyata yang dapat terlihat, baik dalam bentuk perilaku atau
tradisi serta materi yang dihasilkan dari penerapan pranata tersebut. Pranata sosial berfungsi untuk mengajak dan menyadarkan semua anggota agar berperilaku sesuai dengan yang diharapkan kelompoknya. Misalnya, seorang anak dalam keluarga diharapkan berperilaku seperti yang diajarkan oleh orang dewasa yang ada dalam keluarga tersebut. Pranata ekonomi, seperti pasar dan lembaga keuangan tentunya berfungsi mengatur kehidupan ekonomi masyarakat. Ajaran agama tertentu semuanya bertujuan mengatur ketertiban umat dalam menjalankan aktivitas agama masing-masing. Negara sebagai pranata politik berfungsi untuk mengoordinasikan segenap aspirasi rakyatnya melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
b. Fungsi Laten
Fungsi laten diartikan sebagai fungsi yang sifatnya tidak tampak atau tersembunyi. Tujuan dari pelaksanaan pranata sosial tidak disadari oleh semua anggota kelompok yang terikat oleh suatu pranata sosial. Misalnya, menjaga keutuhan kelompok dan membina keharmonisan dalam kelompoknya. Sebagai contoh, seseorang yang menikah bukan semata-mata untuk membuat dan membentuk keluarga baru melainkan menutup rasa malu dan khawatir kalau-kalau tidak menikah dikatakan sebagai orang yang tidak laku.
Tipe Pranata Sosial
Menurut Gillin pengelompokan pranata sosial ini dapat dibedakan atas:
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial terdiri atas:
- Crescive institution, artinya lembaga sosial yang tidak sengaja dibentuk tetapi tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, pengaturan hak milik, sistem perkawinan, dan penganutan terhadap salah satu agama.
- Enacted institution, artinya pranata sosial yang sengaja dibentuk dalam masyarakat untuk me nangani suatu permasalahan yang timbul dalam kondisi tertentu. Contohnya, penentuan aturan utang-piutang, pendidikan, atau kepentingan yang lain sehingga menimbulkan suatu konsekuensi yang lainnya.
- Basic institution, yaitu pranata yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan tata tertib dan aturan yang telah terjadi dalam masyarakat. Contonya, terbentuknya keluarga.
- Subsidiary institution, yaitu pranata yang dianggap kurang penting tetapi masih di berlakukan dalam ke hidupan bermasyarakat. Contohnya mengenakan pakaian bagus ketika ke pesta, atau meng adakan rekreasi pada saat santai.
- Coperative institusion, yaitu pranata sosial yang berfungsi untuk menghimpun pola, serta tata cara perilaku yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya, dalam kegiatan industri dibiasakan menggunakan peralatan dengan benar dan bekerja cepat.
- Regulative institution, yaitu pranata sosial yang bertujuan mengawasi kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, hukum yang dilembagai oleh kejaksaan atau pengadilan.
- Approved institution, artinya pranata sosial yang kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat. Contohnya, pendidikan melalui kegiatan agama atau persekolahan.
- Unsanction institution, artinya pranata sosial yang kehadiran nya ditolak oleh anggota masyarakat pada umumnya. Contohnya, aturan membunuh, tata cara mencuri, tata cara menipu orang lain, cara memalsukan tanda tangan, dan berkorupsi.
- General institution, artinya pranata sosial yang aturannyadikenal dan diketahui oleh seluruh anggota masyarakat baik penganutnya maupun bukan penganutnya. Contohnya, beberapa aturan dalam agama.
- Restricted institution, artinya pranata sosial yang artinya diketahui oleh segelintir anggota pengikutnya dalam kelompok tertentu saja tanpa diketahui secara global oleh masyarakat umum. Contohnya, kelompok kepercayaan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar