Latihan Kebugaran Jasmani. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan dengan rasa senang, sukarela, sungguh-sungguh, tetapi bukan merupakan suatu kesungguhan, dan semata-mata hanya memperoleh kesenangan. Permainan dibagi atas dua yaitu permainan untuk bermain (play) dan permainan untuk bertanding (game). Makna bermain dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
- Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan suka rela atas dasar rasa senang.
- Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan.
- Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.
1. Bermain Gerobak Dorong
Jumlah pemain : Tidak terbatas
Tempat : Halaman, ruang senam dan lapangan
Tujuan : Kemampuan kecepatan dan kerjasama
Alat yang digunakan : Tanpa alat
Cara bermain
Buatlah 2 buah garis yang berfungsi sebagai garis start dan garis finis dengan jarak ±15
meter dengan kapur atau tali yang tidak membahayakan siswa saat di lapangan. Seluruh siswa dibariskan menjadi 2 syaf dan berdiri di belakang garis start. Berisan siswa paling depan sebagai gerobak dan barisan siswa yang belakang menjadi petani atau pemilik gerobak. Permainan dilakukan dengan cara gerobak berjalan dengan menggunakan tangan dan kaki dipegang oleh pemilik. Jika sudah siap guru membunyikan peluit sebagai tanda bahwa permainan dimulai, setiap pasangan gerobak dan pemiliknya harus berjalan sampai garis finis. Setelah sampai garis finis maka terjadi pergantian peran antara gerobak dan pemiliknya.
Pemenangnya adalah yang sampai pertama kali di garis awal/start setelah berganti peran. Demikianlah permainan ini dapat diulang sesuai kebutuhan.
Jumlah pemain : Tidak terbatas
Tempat : Halaman, ruang senam dan lapangan
Tujuan : Kemampuan kecepatan dan kerjasama
Alat yang digunakan : Tanpa alat
Cara bermain
Buatlah 2 buah garis yang berfungsi sebagai garis start dan garis finis dengan jarak ±15
meter dengan kapur atau tali yang tidak membahayakan siswa saat di lapangan. Seluruh siswa dibariskan menjadi 2 syaf dan berdiri di belakang garis start. Berisan siswa paling depan sebagai gerobak dan barisan siswa yang belakang menjadi petani atau pemilik gerobak. Permainan dilakukan dengan cara gerobak berjalan dengan menggunakan tangan dan kaki dipegang oleh pemilik. Jika sudah siap guru membunyikan peluit sebagai tanda bahwa permainan dimulai, setiap pasangan gerobak dan pemiliknya harus berjalan sampai garis finis. Setelah sampai garis finis maka terjadi pergantian peran antara gerobak dan pemiliknya.
Pemenangnya adalah yang sampai pertama kali di garis awal/start setelah berganti peran. Demikianlah permainan ini dapat diulang sesuai kebutuhan.
Langkah-langkah dalam permainan gerobak dorong adalah:
- Anak-anak berpasangan dua-dua.
- Anak yang satu sebagai gerobaknya dan anak yang lain mendorong.
- Anak sebagai gerobak bersikap tengkurap. Kedua tangan lurus menopang tubuh. Kedua tangan digunakan untuk berjalan.
- Pada waktu berjalan, kedua kaki lurus ke belakang.
- Anak sebagai pendorong memegang kaki gerobak. Dorong pelan-pelan.
- Setelah sampai di tempat. Gantian yang mendorong menjadi gerobak.
2. Bermain saling Mendorong
- Anak-anak berpasangan dua, tiga, atau empat tiap kelompoknya.
- Guru membuat garis lurus sebagai batas.
- Anak-anak berhadapan di samping garis lurus.
- Bila hanya satu lawan satu, kedua anak saling berpegang bahu dan saling mendorong.
- Bila anak bertiga atau empat yang depan saling berpegang bahu, sedangkan yang lain mendorong dari belakang temannya.
- Regu yang didorong melewati garis batas dinyatakan kalah dalam permainan.
3. Sikap Kobra
Langkah-langkahnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar