Rabu, 23 Oktober 2013

Bentuk dan Ciri-ciri Peninggalan Hindu-Buddha

Bentuk dan Ciri-ciri Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia. Munculnya pengaruh budaya India di Indonesia diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 Masehi. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya tujuh buah batu bertulis (yupa) di Kutai,Kalimantan Timur. Yupa yang ditulis dalam bahasa Palawa dan huruf Sanskerta berisikan tentang kisah Kerajaan Kutai yang telah banyak menerima pengaruh Hindu. Bangsa Indonesia mempunyai banyak peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sumber lisan, tertulis, dan benda bangunan. Berikut Peninggalan Sejarah Hindu dan Buddha :

a. Seni Bangunan
1) Candi
Candi adalah bangunan yang terbuat dari batu bersusun yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan abu jenazah raja. Candi dalam agama Hindu berfungsi sebagai pemakaman. Sedangkan dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa. Kata candi berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Candikagerha, yang berarti rumah Candika. Dalam kepercayaan Hindu, Candika adalah salah satu nama dari Dewi Durga atau Dewi Kematian. Bangunan candi bersusun bertingkat terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Terdapat perbedaan sangat menonjol candi-candi yang di ada Indonesia. Ada ciri-ciri khas (langgam) di antara candi yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti berikut ini.
No.
Candi langgam Jawa Tengah
No.
Candi langgam Jawa Timur
1.
Bentuk bangunannya tambun.
1.
Bentuk bangunannya ramping.
2.
Atapnya bertingkat-tingkat
2.
Atapnya berbentuk piramida jenjang
3.
Puncaknya berbentuk ratna atau stupa.
3.
Puncaknya berbentuk kubus.
4.
Letak candi di tengah halaman
4.
Letak candi di bagian belakang halaman
5.
Pada umumnya menghadap ke arah timur
5.
Pada umumnya menghadap ke arah barat
6.
Kebanyakan bahan candi dari batu andesit. (batu sungai),
6.
Kebanyakan bahan candi dari bata merah
7.
Relief timbulnya agak tinggi dan sifatnya naturali
7.
Relief timbulnya tidak menonjol, bersifat simbolis
8.
Berhiaskan kala mangkara di atas pintu
masuk atau relung.
8.
Tidak ada hiasan kala mangkara di atas pintu masuk.
Perhatikan nama-nama candi berlanggam Jawa Tengah bagian utara dan candi-candi berlanggam Jawa Timur pada tabel berikut.
No.
Candi langgam Jawa Tengah
No.
Candi langgam Jawa Timur
1.
Candi Gunung Wukir, di dekat Kota Magelang
1.
Komplek Candi Panataran, dekat kota
Blitar
2.
Candi Badut, dekat kota Malang
2.
Candi Kidal, dekat kota Malang
3.
Candi Gedongsongo, sekitar lereng Gunung Unggaran.
3.
Candi Jago, dekat kota Malang
4.
Kelompok Candi Dieng, sekitar dataran tinggi Dieng
4.
Kelompok Candi Muara Takus, dekat
Bangkinang, Sumatera Selatan
5.
Candi Kalasan, dekat kota Jogyakarta
5.
Candi Gunung Tua, dekat kota Padang,
Sumbar
6.
Candi Borobudur, dekat kota Magelang
6.
Candi Bentar, di Pulau Bali
7.
Candi Mendut, sebelah timur Borobudur
7.
Candi Singhasari, dekat kota Malang
8.
Kelompok Candi Pelaosan , sebelah timur
-
-
9.
Candi Sewu, dekat Prambanan Kelompok Candi Sewu, dekat desa Prambanan,  Jogyakarta
-
-
10.
Kelompok Candi Roro Jonggrang, di desa Prambanan, Jogyakarta
-
-
2) Arca 
Arcaadalah patung batu yang dipahat menyerupai manusia atau hewan. Patung-patung itu kemudian ditempatkan dalam candi. Dalam kepercayaan Hindu-Buddha, rajayang telah meninggal senantiasa dibuatkan patung. Patung itu menyerupai dewa (dewi). Seperti Patung Sang Buddha Siddharta Gautama, Arca Dewa Wisnu.
3) Gapura 
Gapura adalah bangunan seperti pintu gerbang yang menyerupai canditerbelah dua. Seperti Gapura Jedong, Gapura Plumbangan.
4) Stupa
Stupa  adalah bangunan batu yang berbentuk seperti genta, misalnya stupa yang ada tingkat atas Candi Borobudur.
5) Seni pahat Batu 
Seni pahat batu adalah seni ukiran pada dinding-dinding candi berupa relief

b. Seni Sastra
Karya sastra terkenal yang muncul pada masa Hindu- Buddha adalah.
1) Arjuna wiwaha, karya Mpu Kanwa
2) Sutasoma, karya Mpu Tantular
3) Negarakertagama, karya Mpu Prapanca
4) Gubahan Cerita Ramayana dan Mahabharata

c Tulisan dan Bahasa
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia banyak meninggalkan prasasti yang dtulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Dalam pergaulan sehari-hari, bahasa Sanskerta tidak dipergunakan. Bahasa Sanskerta hanya dipergunakan di kalangan istana.

d. Sistem Pemerintahan
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Singhasari, dan Majapahit, dalam menjalankan pemerintahannya mengambil corak sistem pemerintahan Hindu-Buddha. Alasan kerajaan-kerajaan itu mengadopsi sistem pemerintahan seperti di India,dianggap cocok dengan keadaan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar