Sabtu, 12 Oktober 2013

Pengukuran Suhu

Pengukuran Suhu. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Ketika tangan kita dicelupkan ke dalam air yang baru direbus, beberapa saat kemudian tangan kita akan merasakan panas. Demikian pula saat tangan kita memegang es, ternyata tangan kita merasa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari panas atau dingin biasa digunakan untuk menjelaskan derajat suhu suatu benda. Suatu benda dikatakan panas, berarti benda tersebut memiliki suhu yang tinggi. Demikian pula suatu benda dikatakan dingin, berarti benda tersebut bersuhu rendah. Perasaan kita tidak dapat menyatakan suhu suatu benda dengan tepat, juga karena jangkauan perasaan kita terbatas. Oleh karena itu manusia menciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu dan besarnya suhu dapat dilihat dari angka yang ditunjukkan.

Termometer
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan angka disebut termometer. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca beronggayang berisi zat cair (alkohol atau air raksa), dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda. zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol. Nah, ternyata zat cair tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.

a. Termometer air raksa.
Berikut ini beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
  • Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi teliti.
  • Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
  • Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
  • Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu – 40°C dan mendidih pada suhu 360° C.
  • Volume air raksa berubah secara teratur.
Selain beberapa keuntungan, ternyata air raksa juga memiliki beberapa kerugian, antara lain:
  • Air raksa harganya mahal.
  • Air raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah.
  • Air raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah.
b. Termometer alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
  • Alkohol harganya murah.
  • Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol mengalami perubahan volume yang besar.
  • Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –130°C.
Kerugian menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
  • Membasahi dinding kaca.
  • Titik didihnya rendah (78°C)
  • Alkohol tidak berwarna, sehingga perlu memberi pewarna dahulu agar dapat dilihat.
Termometer air raksa banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk mengukur panas badanmu digunakan termometer demam. Sedangkan untuk mengukur suhu suatu ruangan digunakan termometer dinding. Jenis-jenis termometer, antara lain :
  • Termometer zat cair dalam gelas, Termometer ini biasanya digunakan untuk mengukur temperatur pada daerah batas pengukuran yang dipengaruhi oleh jenis zat termometrik yang berupa cairan dalam pipa kapiler. Prinsip yang dipakai adalah zat cair memuai apabila dipanaskan.
  • Termokopel, Termokopel terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan membentuk rangkaiantertutup. Besarnya aliran listrik pada kawat berubah sesuai dengan perubahan suhu. Keuntungan termokopel terletak pada kecepatanmencapai keseimbangan suhu dengan sistem yang akan diukur.
  • Termometer hambatan listrik, Dasar kerja termometer ini adalah hambatan listrik dari logam akan bertambah apabila suhu logam tersebut naik.
  • Termometer gas volume tetap, Termometer ini terdiri dari bola yang berisi gas yang dihubungkan dengan tabungmanometer. Prinsip kerjanya adalah perubahan tekanan suatu gas akibat perubahan suhu bila volumenya tetap.
3. Perbandingan Skala Termometer
Supaya suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan termometer hingga diketahui nilainya, maka dinding kaca termometer diberi skala dengan cara menandai titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing titik tersebut diberi angka untuk menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Langkah yang dipakai untuk menentukan skala suhu termometer menurut Celsius, sebagai berikut:
  • Titik tetap bawah skala Celsius (0°) menggunakan suhu air yang sedang membeku (es).
  • Titik tetap atas (100°) menggunakan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan udara normal yaitu 1 atm.
  • Bagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi bagian yang sama (100 bagian). Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara dua garis berurutan sama dengan 1°C
Di bawah ini ditunjukkan perbandingan empat skala suhu, yaitu skala suhu Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.

Termometer Celsius
  • Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744.
  • Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100°C).
  • Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair (00 C).
  • Perbandingan skalanya 100.
Termometer Reamur
  • Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731.
  • Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (80°R).
  • Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (0°R).
  • Perbandingan skalanya 80.
Termometer Fahrenheit
  • Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986 - 1736
  • Titik tetap atas menggunakan air mendidih (212°F).
  • Titik tetap bawah menggunakan es mencair (0°F).
  • Perbandingan skalanya 180.
Termometer Kelvin
  • Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954
  • Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 K).
  • Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K).
  • Perbandingan skalanya 100.
Hubungan antara Celsius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin sebagai berikut :
C : R : (F – 32) : K
5 : 4 : 9 : 5
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar