Kamis, 06 September 2012

Sinonim dan Antonim



Sinonim dan Antonim. Secara ringkasnya sinonim adalah persamaan kata dan antonim adalah perlawanan kata. Sinonim dan antonim sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh sinonim dan antonim.

Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi).
  • Sinonim mutlak: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apa pun tanpa mengubah makna struktural dan makna leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat. Contoh: kosmetik = alat kecantikan , laris = laku, larap, kucing = meong 
  • Sinonim semirip: kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan tertentu tanpa mengubah makna struktural dan leksikal dalam rangkaian kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja. Contoh:Sinonim  selingkung: kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contoh:  lemah = lemas , lahiriah = jasmaniah
  • Sinonim  selingkung: kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saja secara struktural dan leksikal. Contoh:  lemah = lemas 
  • Relasi makna adalah kata-kata yang secara makna memiliki tautan, termasuk sinonim, antonim, homonim, dan hipernim, tetapi makna dasar kata-kata tersebut tidak dapat dipertukarkan secara sewenang-wenang mengingat adanya kemungkinan terjadinya perubahan makna, atau pergeseran makna. Contoh: menguntit = mengikuti, berjalan = beroperasi
Antonim
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna bertentangan secara penuh atau secara sebagian dalam berbagai urutan kata.
  • Antonim berpasangan: kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan, tidak secara serta-merta memunculkan pasangannya. Contoh: (ber)-dosa >< suci  (tidak (ber)-dosa ≠suci), istri >< suami  (bukan istri ≠ suami), pembeli >< penjual (bukan pembeli ≠ penjual). 
  • Antonim melengkapi: kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain. Contoh: pertanyaan >< jawaban mencari >< menemukan; 
  • Antonim berjenjang: kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat. Contoh: dingin >< hangat >< panas, kaku >< lentur >< elastis, mahal >< wajar >< murah; 
  • Kontras adalah kata-kata yang mengandung seluruh atau sebagian makna yang bertentangan secara tajam dan jelas. Jika kata-kata semacam ini dinegatifkan, makna kata yang menjadi penentangnya akan serta-merta muncul. Contoh: kaya >< melarat; kaya >< miskin. kaya mengandung makna yang bertentangan secara tajam terhadap melarat, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap miskin., pintar >< tolol; pintar >< bodoh. pintar mengandung makna yang bertentangan secara tajam terhadap tolol, tetapi merupakan antonim melengkapi terhadap bodoh, melarat – miskin atau tolol – bodoh merupakan sinonim semirip.
  • Kontras juga dapat dibentuk melalui afiksasi seperti, non-, a-, anti, awa-, nir-, tan-. Contoh: komunis >< nonkomunis, susila >< asusila, mapanisme >< antimapanisme, berawak >< awaawak, laba >< nirlaba, baku >< tanbaku
Contoh Soal :
Tanah yang gersang, udara yang panas. Itulah ciri khas Bojonegoro.Tidak semua tanaman cocok di daerah semacam itu. Namun, tanaman tembakau justru sangat menyukainya. Di tanah kering dan udara panas menyengat, tanaman tembakau justru tumbuh subur.

Antonim kata panas dalam paragraf tersebut adalah. …
a.  segar
b.  dingin
c.  basah
d.  lembap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar