Kamis, 06 Juni 2013

Model Pembelajaran NHT

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan  akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen  dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Numbered Heads Together merupakan tipe dari model pengajaran kooperatif pendekatan struktural, adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spancer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut, (Ibrahim dkk, 2000:28). Menurut Anita Lie (2002:59) pengertian Numbered Heads Together (NHT) atau kepala bernomor adalah suatu tipe dari pengajaran kooperatif pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide -ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu Numbered Heads Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Model ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan peserta didik. Satu aspek penting dalam pengajaran kooperatif adalah bahwa di samping pengajaran kooperatif membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik diantara siswa, pengajaran kooperatif secara bersamaan membantu siswa dalam pengajaran akademis mereka.

Slavin dalam penelitiannya mengemukakan “bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tehnik - tehnik pengajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar“, (Ibrahim dkk, 2000:16). Sehingga model pengajaran kooperatif sangat baik digunakan untuk siswa yang berkemampuan rendah, sedang, maupun tinggi.
 

Peranan metode Numbered Heads Together dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas
2) Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok-kelompok kecil
3) Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa, baik tugas individu maupun 

     kelompok
4) Memantau kerja kelompok
5)  Mengevaluasi hasil belajar

Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan sosial
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a) Pembentukan kelompok;
b) Diskusi masalah;
c) Tukar jawaban antar kelompok
 
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah sebagai berikut :
  • Langkah 1. Persiapan, Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
  • Langkah 2. Pembentukan kelompok, Dalam pembentukan kelompok disesuaikan
    dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
  • Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan, Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
  • Langkah 4. Diskusi masalah, Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.
  • Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban, Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
  • Langkah 6. Memberi kesimpulan, Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh  Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :
  1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi;
  2. Memperbaiki kehadiran;
  3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar;
  4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil;
  5. Konflik antara pribadi berkurang;
  6. Pemahaman yang lebih mendalam;
  7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
  8. Hasil belajar lebih tinggi
Kelebihan dan Kekurangan Metode NHT
Adapun kelebihan-kelebihan metode NHT adalah :
1) Memberi Motivasi
Menurut Woodworth dan Marques (2000) motivasi adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya. Segala sesuatu yang baru dan segala perubahan dapat menumbuhkan motivasi. Begitu juga dengan metode NHT, dengan pemberian nomor merupakan hal baru bagi siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat termotivasi dalam belajar.
2) Menambah rasa percaya diri
Metode NHT juga dapat menambah rasa percaya diri siswa, karena dalam metode ini ada pemanggilan nomor dalam menjawab hasil diskusi. Sehingga dalam diri siswa timbul rasa percaya diri mereka.
3)  Siswa aktif
Metode NHT akan menambah keaktifan siswa dalam belajar, karena siswa boleh memberikan pendapat dan menukar pendapat, sehingga siswa aktif dalam belajar.
Adapun kelemahan-kelemahan metode NHT adalah:
1) Waktu ruang
Belajar dengan menggunakan metode NHT memerlukan waktu yang agak panjang, supaya siswa lebih memahami materinya.
2) Membuat panik siswa
Di samping membuat percaya diri, metode NHT juga dapat membuat grogi atau panik siswa, karena dalam metode ini bagi nomor yang dipanggil harus menjawab dan mereka panik pada pemanggilan nomor.
3) Membuat repot guru
Metode NHT merupakan metode diskusi kelompok yang menggunakan nomor, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru harus mempersiapkan nomor, hal ini dapat membuat guru agak repot.
Sumber : http://nitanurtafita.blogspot.com/2011/10/pembelajaran-metode-nht.html

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar