Hama Penyakit pada Tumbuhan. Tanaman yang daunnya rusak karena dimakan ulat atau hewan dan daun-daun dari suatu tanaman yang layu (bukan dari kekurangan air), semua itu karena adanya serangan hama dan penyakit, sehingga dapat menurunkan tingkat produktifitas tanaman bahkan gagal sama sekali. Hama merupakan hewan yang keberadaannya sangat merugikan baik pada pertumbuhan maupun produksi pada tanaman. Beberapa contoh hama antara lain: ulat, lalat, wereng, kutu loncat, dan jenis cacing tertentu, dan jenis hewan yang besar seperti: tikus, burung, babi hutan, dan lain-lain yang juga merusak tanaman.
Penyakit pada tumbuhan bisa disebabkan oleh jamur, bakteri dan lain-lain. Beberapa penyakit pada tumbuhan dan penyebabnya:
- Akar tanaman jeruk bisa rusak karena terserang penyakit dari jenis jamur yang bernama Armelaria.
- Tanaman jagung menderita penyakit bule karena terserang jamur yang bernama sclerosporamaydis, sehingga daun berwarna kuning keputih-putihan.
- Biji jagung menjadi kehitaman (hangus) karena jamur yang bernama ustilago maydis, jamur ini juga menyerang akar tembakau.
- Pada tanaman cokelat, jaringan pembuluh menjadi rusak karena penyakit VSD (Vascular Streak Diaback) juga jenis jamur akar merah dan jamur upas dapat merusak tanaman cokelat.
- Pada tanaman kopi menderita penyakit bubuk buah (Hypothenemus hampel), bubuk cabang (Xylosandrus sp), bubuk batang (Zeuzera Coffeae)
- Daun padi gogo tangkai malai dan gabah menjadi bercak-bercak, ini disebut penyakit blas yang disebabkan oleh jamur yang bernama Pyricularia Orzae. Daun bisa menderita bercak-bercak merah kecokelatan penyakit ini disebut Helminthosporium.
- Pada daun tembakau menderita penyakit berbintik-bintik atau bercak-bercak yang disebut Mozaik ini disebabkan oleh virus TMV (Tobaco Mozaik Virus).
- Penyakit tungro pada tanaman padi yang disebabkan oleh virus tungro. Penyakit ini mengakibatkan tanaman padi tumbuhnya tidak normal sehingga menjadi kerdil.
- Penyakit layu cabai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Penyakit layu pada tanaman cabe ini secara umu ada 2 jenis yaitu layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporium f.sp.capsici dan layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Psudomonas solanacearum (E.F.) Sm.
- Penyakit hawar daun kentang. Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Penyakit hawar daun kentang disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans , yang semula disebut Botrytis infestans Mont.
- Virus Penyakit busuk daun bawang merah. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora destructor.
Hama Tumbuhan
Hama adalah hewan (binatang) yang mengganggu atau merusak tanaman. Beberapa jenis hama yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
Hama adalah hewan (binatang) yang mengganggu atau merusak tanaman. Beberapa jenis hama yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
- Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija
- Hama wereng, menyerang tanaman padi dan juga sebagai vector penyebar virus penyebab penyakit tungro
- Hama belalang,menyerang tanaman padi dan palawija
- Hama babi hutan, menyerang tanaman umbi-umbian
- Hama tungau bercak dua, menyerang hampir semua jenis tanaman budidaya seperti buncis, kacang tanah, mentimun, jagung, apel, jeruk.
- Hama belalang setan ( Aularches miliaris ), menyerang tanaman besar seperti pohon pisang, pohon kelapa, pinang dan jeruk.
- Hama kutu loncat, menyerang tanaman lamtoro.
Seperti yang terjadi di Indonesia yaitu pada tahun 1998, di daerah Lampung, para petani dikejutkan oleh meledaknya populasi belalang kembara yang menyerang tanaman padi, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut terpaksa para petani membakar tanaman padi tersebut agar hama tersebut musnah. Atas kejadian tersebut mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi para petani dan dunia pertanian pada umumnya. Kejadian seperti tersebut di atas bisa saja terjadi di daerah-daerah lain di negara kita dengan masalah yang sama maupun yang berbeda penyebabnya. Untuk itu hama dan penyakit harus segera dikendalikan.
1. Pengendalian secara Biologis
Pengendalian secara biologis berarti cara mengendalikan hama dan penyakit dengan menggunakan jenis hewan tertentu yang merupakan musuh dari hama dan penyakit tersebut, misalnya:
- Memberantas hama tikus dengan menggunakan hewan ular sawah.
- Memberantas ulat yang menyerang daun pisang dengan burung gagak.
- Memberantas ulat yang menyerang tanaman kol, dengan burung gereja, burung pipit, atau jenis lebah.
- Semut rangrang dipergunakan untuk mengusir/membasmi kutu loncat pada tanaman lamtoro
- Lebah dipergunakan untuk mengusir kumbang kelapa yang menjadi hama pohon kelapa
- Burung hantu dipergunakan untuk membasmi tikus yang menyerang tanaman padi
Pengendalian secara biologis hasilnya kurang maksimal karena keterbatasan hewan predator yang ada dan sulitnya untuk menyediakan hewan-hewan predator tersebut.
2. Pengendalian secara Mekanis
Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan melakukan tindakan secara aktif dalam memberantas hama, misalnya dengan mengambil ulat yang melekat pada daun dengan tangan, sabit, corok, atau dengan alat bantu lainnya, membuang daun yang sakit pada tanaman, cara seperti ini merupakan cara tradisional oleh petani. Hasilnya tidak maksimal, di samping membutuhkan waktu yang lama, tenaga, dan tidak mungkin dilakukan pada areal yang luas jadi kurang praktis.
3. Pengendalian secara kimia
Pengendalian secara kimia yaitu dengan bahan-bahan kimia atau obat-obatan seperti pestisida antara lain, herbisida, insektisida, dan fungisida. Insektisida untuk memberantas serangga (insekta). Herbisida untuk memberantas tumbuhan pengganggu. Fungisida untuk memberantas jamur. Larvasida, untuk membasmi hama berupa ulat. Rodentisida, untuk membasmi hama berupa hewan pengerat. Molisida untuk membasmi hama berupa hewan mollusca
Pemberantasan secara kimia, lebih praktis dan lebih bermanfaat, tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang banyak mungkin bisa dilakukan oleh beberapa orang saja. Pemakaian bahan kimia harus dengan dosis yang tepat. Bila pemakaiannya melebihi dosis, maka sisa-sisa zat kimia yang ada dapat merupakan polutan dan mencemari, baik tanah, air dan lingkungannya. Sehingga racun-racun tersebut mengganggu kesehatan manusia.
4. Pengendalian dengan tehnik atau pola tertentu
Seperti pola tanaman yang disebut rotasi tanaman yang artinya menanam tanaman secara bergantian dengan tanaman lain di suatu tempat tertentu. Misalnya sawah setelah ditanam padi, masa berikutnya ditanam palawija,cara ini disebut rotasi tanaman. Dengan cara ini daur hidup hama penyakit akan terputus, selain itu cara tersebut sangat membantu di dalam mengembalikan kesuburan tanah.
Teknik jantan mandul Teknik jantan mandul yaitu dengan cara membiakkan serangga jantan mandul yang dilepas pada musim kawin sehingga serangga betina yang kawin dengan jantan mandul tidak menghasilkan keturunan dan akhirnya populasi hama akan menurun.
Teknik jantan mandul Teknik jantan mandul yaitu dengan cara membiakkan serangga jantan mandul yang dilepas pada musim kawin sehingga serangga betina yang kawin dengan jantan mandul tidak menghasilkan keturunan dan akhirnya populasi hama akan menurun.
Gulma adalah tanaman pengganggu yang kehadirannya tidak kita inginkan, karena dapat mengganggu irigasi, menyebabkan adanya pendangkalan waduk, dan lain-lain. Contoh: enceng gondok. Waduk atau telaga yang ditumbuhi enceng gondok, permukaan air tertutup oleh enceng gondok. Akibatnya waduk atau telaga tidak berfungsi, dan mempercepat laju pendangkalan waduk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar